Minggu, 17 Mei 2015

Pengertian Deskripsi Menurut Ahli

Pengertian Deskripsi Menurut Ahli

Menurut Semi (2009:56-57), deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan informasi tentang suatu objek secara detail atau rinci sehingga memberikan gambaran yang jelas yang berdampak mempengaruhi emosi dan imajinasi pembaca bagaikan ikut melihat atau mengalami langsung hal tersebut. Untuk menghasilkan tulisan deskripsi yang baik, haruslah penulisannya memahami detail yang berkenaan dengan objek tulisan sehingga dapat disajikan dengan hasilnya bagaikan kenyataan yang sebenarnya.

Hal ini sejalan dengan pendapat Thahar (2008:36) yang mengatakan karangan deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata tentang sesuatu, berupa benda, tempat, dan suasana atau keadaan. Melalui karangan deskripsi pembaca dapat melihat apa yang dilihat pengarang dalam karangan itu merasakan dan membaui apa yang dirasakan dan dibaui oleh pengarang. Seakan-akan karangan deskripsi itu hidup jika ditulis oleh seorang pengarang yang memiliki kemampuan dan pengamatan yang tajam serta pemilihan kata yang tepat guna atau dengan perbandingan yang cocok. Sementara itu Atmazaki (2006:88) mengatakan, “Deskripsi merupakan bentuk tulisan yang melukiskan suatu objek (tempat, benda, dan manusia)”.

Sedangkan menurut Marahimin (2010:45), deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu benda, tempat, suasana, atau kedaaan. Seorang penulis deskripsi mengharapkan pembacanya, melalui tulisannya, dapat melihat apa yang dilihatnya, dapat mendengar apa yang didengarnya, mencium bau yang diciumnya, mencicipi apa yang dimakannya, merasakan apa yang dirasakannya, serta sampai kepada kesimpulan yang sama dengannya.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa karangan deskripsi adalah karangan atau tulisan yang menggambarkan atau memaparkan tentang suatu objek (orang/benda, tempat, atau pun peristiwa) oleh sang penulis secara detail atau rinci dengan sejelas-jelasnya menurut apa adanya, sehingga dapat memberikan pengaruh dan membangkitkan kesan (impresi) pada rangsangan (sensitivitas) imajinasi pembaca atau pendengar, seolah-olah objek tersebut dapat dilihat, didengar, dirasakan, atau dialami langsung oleh pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, pembaca atau pendengar seakan-akan berhadapan langsung dengan objek yang digambarkan atau dilukiskan tersebut.